EQ Jongkok

Ciri utama utama manusia ber-EQ Jongkok adalah tidak mampu memanage dirinya sendiri, apalagi memanage orang lain. EQ Jongkok mulai dikatakan ketika:
-Seseorang sadar dengan prilakunya, cenderung tidak peduli dengan orang lain
-Berulang-ulang atau sering terjadi
-Pernah/sering mendapat masukan atau masalah, tapi tetap tidak mengambil pelajaran
-Tetap menyalahkan orang lain




Tanda-tanda seseorang ber-EQ jongkok:
1. Egois: Mementingkan diri sendiri, hanya menuntut haknya bahkan dengan mengesampingkan orang lain, tidak mau toleran.
2. Ego Perspective: Tidak peka pandangan dan perasaan orang lain, muncul komentar-komentar bodoh dan tidak pada tempatnya.
3. Ego Listener: Pendengar yang buruk, suka menginterupsi dan berdebat, baginya yang valid hanya dirinya sendiri, mendominasi pembicaraan.
4. Ego Conflict: Tabungan emosi yang negative pada diri hamper setiap orang lain, benturan degnan banyak pihak.
5. Ego Mania: Senang menyusahkan orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri (agar dianggap lebih hebat), senang kalau orang lain susah dan susah kalau orang lain senang, tidak mempedulikan perasaan orang.

Akibat ber-EQ jongkok: dibicarakan orang, ditertawakan, tidak disukai, disoraki “waktu jatuh” dan disyukuri “waktu jatuh”.

Tips agar tidak ber-EQ jongkok:
- Re-Think: pengadaran ulang
- Re-Format: membunuh satu demi satu keyakinan atau sebab di masa lalu yang mempengaruhi (terapi)
- Re-Place: menanamkan dan menawarkan alternative tindakan
- Re-Act: melakukan dan bersikap yang baru
- Re-Flect: mempertimbangkan dan melihat hasil tindakan yang baru

No comments:

Post a Comment